Antakara
Antakara tak bersinar seperti biasanya, awan kecil yang menghiasi di sekeliling turut serta menutupi.
Dedaunan bergidik ngeri berayun pada ranting-ranting kecil melihat perubahan sikap tuan.
Perasaan menggebu itu sudah hilang tuan, di sapu bersih oleh ombak lepas. Melalui badai perasaan yang begitu deras membuat hati tak sanggup menahan diri.
Terlalu kokoh pertahanan yang sudah ku bangun sendiri sampai tak ada yang menyadari bahwa gadis kecil ini juga butuh pelukan.
Rintik hujan mulai membasahi permukaan bumi, bahkan langit pun turut berduka tuan.
Segenap hati mengucapkan segala bentuk permohonan maaf atas kelancangan ini...
Komentar
Posting Komentar